Minggu, 23 Oktober 2011

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK



A.    ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELI­TIAN
1. Pendahuluan
Dalam Repelita II kegiatan penelitian diarahkan dan di­koordinir dengan tujuan mempertinggi manfaat kegiatan pene­liitian untuk menunjang dan mengamankan usaha pembangun­an, menentukan prioritas kegiatan penelitian dan memobilisir sumber pembiayaan yang tersedia baik yang berasal dari    dalam maupun luar negeri. Di samping itu tujuan pengarahan dan koordinasi  adalah pengarahan pikiran dan usaha penjaja­gan yang mempengaruhi usaha pembangunan dalam jangka panjang.

Kebijaksanaan dalam bidang pengembangan ilmu penge­tahuan, teknologi dan penelitian meliputi 2 aspek, yakni jangka pendek dan jangka panjang.  Kegiatan  penelitian  jangka  pen­dek diutamakan pada penelitian di bidang pertanian, perindus­trian dan pertambangan. Kegiatan penelitian jangka panjang mengutamakan penelitian  perspektif arah perkembangan  jang­ka panjang dengan tujuan memperoleh gambaran yang lebih matang dan lebih kwantitatif mengenai demografi, sumber   alam, dan keadaan lingkungan alam. Penelitian tersebut juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh timbal balik antara perkembangan penduduk dengan keadaan alam, dan perkembangan teknologi yang diperkirakan dimasa yang akan datang beserta pengaruhnya terhadap ekologi dan ekonomi.




l

Tujuan pokok penelitian perspektif arah perkembangan  masa depan adalah pengamanan daripada sumber alam, dan sumber daya manusia. Hal ini tentunya memerlukan inventa­risasi,  evaluasi  dan  pemeliharaan/konservasi.  Tiga  hal  ter­sebut menjadi patokan yang dipergunakan dalam penelitian perspektif arah perkembangan jangka panjang.
2. Tenaga Ilmiah dan Tehnis

Peningkatan kemampuan nasional di bidang ilmu penge­tahuan dan teknologi yang telah dirintis pengembangannya melalui  kebijaksanaan  dalam  pembinaan  tenaga selama Re­pelita I, terus dilanjutkan. Melalui pelbagai survey dan in­ventarisasi tentang tenaga peneliti  diusahakan untuk mem­peroleh gambaran yang lebih riil tentang kapasitas lembaga­lembaga penelitian.
Dalam tahun 1974/75 usaha untuk memantapkan program dan organisasi serta sistim pembinaan karya peneliti dan     tenaga teknis dilakukan melalui peningkatan keahlian dan ketrampilan antara lain dengan penyelenggaraan training dan purna sarjana tenaga peneliti dan tehnisi yang telah ada.    Apabila peningkatan keahlian dalam suatu bidang tidak dapat dilakukan di dalam negeri, maka para ahli/peneliti dikirim          ke luar negeri dalam rangka bantuan tehnik luar negeri dan kerjasama antar universitas dalam dan luar negeri.
Dengan mengadakan penelitian, maka ketrampilan dan pengetahuan para peneliti  dapat ditingkatkan.  Kecuali  itu  me­lalui pelbagai loka-karya,  seminar,  diskusi  dan ceramah-cera­mah ilmiah telah diusahakan peningkatan keahlian dalam sesu­atu kegiatan ilmiah secara terarah. Antara lain telah diseleng­garakan loka-karya tentang management penelitian antara pel­bagai lembaga penelitian, perundang-undangan tenaga atom, instrumentasi nuklir, pemuliaan mutasi, fisika kesehatan dan fisika nuklir. Di samping itu telah dilakukan pula ceramah­ceramah dan diskusi-diskusi ilmiah tentang pengembangan


ilmu dan teknologi dan tentang komputerisasi dengan meng­ikutsertakan tenaga peneliti dalam kursus komputer di ITB. Demikian pula diadakan kursus lain seperti fotografi dan  statistik.
Dalam rangka memperbesar jumlah tenaga peneliti, usaha penambahan dilakukan melalui seleksi lulusan perguruan    tinggi dan di mana mungkin melalui ikatan dinas. Mengenai penambahan tenaga teknis sementara lembaga, diusahakan melalui pendidikan formil antara lain Lembaga Instrumentasi Nasional.  BAKOSURTANAL  dalam  hal  ini   telah   melaksana-kan pendidikan fotogrametri dan kartografi di Bandung.
3. Pelaksanaan kegiatan di bidang penelitian tahun 1974/75
Kegiatan dan perkembangan bidang penelitian sudah me­nampakkan adanya pola arah dan kemajuan namun demikian tetap memerlukan penyempurnaan dan pemantapan koordinasi dalam perencanaan serta pelaksanaannya.
Penelitian Perspektif Jangka Panjang:
a)      Penelitian  Perspektif jangka Panjang Perekonomian Indo­nesia.
Dalam  penelitian  tersebut  telah  diadakan studi ke bebe­rapa negara  Eropah  Timur  dan  Asia  untuk mempelajari pro­yek-proyek  penelitian  perspektif  jangka  panjang.  Di samping itu telah disusun suatu  naskah  mengenai  kebijaksanaan ne­gara-negara ASEAN di bidang sumber daya negara-negara tersebut.  Tambahan  pula  telah  diselesaikan beberapa perbaik­an mengenai statistik pendapatan nasional, proyeksi-proyeksi konsumsi  dan persediaan pangan (sampai tahun 1985), kon­sumsi dan persediaan energi dalam jangka panjang, dan pola pembagian pendapatan nasional di Indonesia.
b)      Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi
Maksud daripada penelitian tersebut adalah untuk men­dapatkan gambaran mengenai potensi sumber daya kehutan‑


an, perikanan dan energi. Yang diteliti adalah perkiraan per­mintaan dunia dan kebutuhan dalam negeri, potensi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan volume serta pola perdagangan dunia dalam komoditi dan kedudukan Indo­nesia di dalamnya.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai ber­ikut :
Pertama, untuk mengetahui sumber kehutanan telah di­laksanakan inventarisasi mengenai luas, jenis hutan, hasil  yang diperdagangkan, sarana perdagangan dan sebagainya.
Kedua, penelitian di bidang perikanan meliputi pengum­pulan data primer dan sekunder, penelusuran literatur untuk penyusunan bibliografi guna penelitian sumber daya hayati perairan dan pengumpulan data tenaga kerja yang tersedia.
Ketiga, dalam rangka penelitian di bidang energi telah dikumpulkan beberapa data yang meliputi keadaan dunia me­ngenai batu bara, uranium, thorium dan sirkon. Di samping  itu di Indonesia telah diadakan penelitian mengenai radiasi matahari.
Di samping itu dalam rangka inventarisasi kekayaan alam, dalam  tahun  1974  BAKOSURTANAL  telah mengadakan usa­ha-usaha pembuatan design dan persiapan suatu sistem infor­masi sumber alam dan lingkungan melalui pelaksanaan suatu pilot studi daerah di Jawa Tengah dan di Yogyakarta.

Penelitian Jangka Pendek
Dalam Repelita II kegiatan penelitian jangka pendek di­arahkan pada penunjang kegiatan di sektor pertanian, perin­dustrian dan pertambangan.
   1.      Penelitian Pertanian
Pokok masalah dalam penelitian di bidang pertanian ialah penambahan sumber makanan rakyat yang sehat serta kemung-­kinan pemasarannya. Karenanya kegiatan penelitian sekttor


pertanian ditujukan kepada penelitian yang hasilnya dapat menunjang usaha-usaha peningkatan produksi dan perbaikan mutu produksi. Di bawah ini akan dibahas secara terperinci  hasil-hasil yang telah dicapai dalam tahun pertama Repelita II.
Dalam  tahun  pertama  Repelita II telah dilanjutkan pene­litian untuk mendapatkan benih unggul baik untuk beras mau­pun untuk kacang kedele, jagung, tomat dan lain-lain. Di bidang peternakan, penelitian pembenihan buatan dengan sperma beku impor telah menghasilkan peningkatan mutu sapi perah.
Di bidang perikanan penelitian dapat menemukan lokasi larva yang dapat meningkatkan produksi udang di Jawa Tengah, Jawa Timur  dan  Sulawesi Selatan. Demikian pula telah dike­tahui potensi udang watang di Sumatera Selatan, Jambi, Riau  dan Kalimantan Tengah. Penelitian pembiakan udang laut mau­pun udang air tawar diintensifkan untuk membantu penyediaan nener alam.
Kegiatan penelitian tanah berupa survey dan pemetaan  tanah dalam hubungan dengan penelitian kesuburan tanah dan konservasi tanah dilanjutkan untuk menunjang pembangunan pertanian.
Penelitian kehutanan diarahkan untuk mengembangkan   dan meningkatkan pemasaran kayu Indonesia. Telah diteliti 120 jenis kayu perdagangan dan hasil-hasilnya. Dalam bidang eks­plorasi hutan telah diteliti sistim eksploitasi, cara penebangan, pengangkutan dan pengurangan limbah (waste), perawatan      alat mekanis dan teknik konstruksi jalan.
2.  Penelitian dalam bidang perindustrian dan teknologi
Penelitian dalam bidang perindustrian dipusatkan pada penelitian bahan alam Indonesia yang mempunyai nilai ekspor dan nilai substitusi impor serta pengolahan bahan pangan.
Penelitian-penelitian  kimia  meliputi kegiatan sebagai beri­kut. Dalam pengolahan kedele telah diteliti kemungkinan meng­olah minyak dari hasil ekstraksi tepung kedele, membuat kecap


secara fermentasi dan kemungkinan membuat kecap secara hidrolisa dengan menggunakan tepung kedele tanpa minyak sebagai bahan baku. Di samping itu juga telah diadakan pene­litian phytokimia antara lain untuk menganalisa komposisi      dan sifat-sifat dari kecibeling dan kumis kucing. Selanjutnya   juga  telah  diadakan penelitian kimia silikat untuk memanfaat­kan potensi bantuan silikat menjadi bahan kimia yang lebih berguna.
Penelitian geolistrik antara lain diarahkan untuk pengem­bangan teknik pengukuran tekanan jenis bumi dan metode inter­prestasi. Di samping itu hasil penelitian geolistrik penting     untuk menentukan letak debit cadangan air dalam bumi dan air pengembangan cara penentuan penyebaran lapisan bantuan. Penelitian-penelitian instrumentasi ditujukan terutama untuk pembuatan peralatan yang diperlukan oleh lembaga-lembaga penelitian dan industri.
Di samping itu juga telah diadakan penelitian mengenai peralatan peraga pendidikan tehnik untuk sekolah-sekolah menengah. Prototype yang telah dibuat antara lain ialah alat praktikum  lensa doublet untuk teleskop, interferometer seder­hana untuk mentest komponen optik, alat pengering (compart­ment drier), alat untuk mengetahui karakteristik perpindahan panas dari pipa yang dipanaskan kecaran (heat exhanger),        alat pengering/pemisah untuk memisahkan cairan campuran (filter press),  alat  distilasi  untuk  mendistilasikan  dua cam­puran zat cair, rotary drier, alat peraga aliran cairan dan alat peraga proses pemisahan partikel dari masa (flotation).
Penelitian elektronika dapat dibagi dalam 3 kelompok penelitian yaitu dalam bidang komponen, dalam bidang tele­komunikasi dan dalam bidang industri elektronika. Penelitian dalam bidang komponen ditujukan untuk memungkinkan pe-ngembangan produksi komponen yang merupakan unsur vital dalam industri elektronika di dalam negeri. Penelitian di bidang telekomunikasi ditujukan untuk secara bertahap meneliti pe-ngaruh cuaca dan sifat kepulauan negara kita terhadap ke‑


adaan, sistim dan cara komunikasi radio. Dalam tahun 1974 antara lain dilakukan penelitian mengenai data modem (modu-lator/demodulator untuk saluran telepon yang dimaksudkan untuk mempertinggi efisiensi penggunaan komputer-komputer yang ada di Indonesia, dengan cara menyalurkan data-data dari komputer secara langsung melalui sistim komunikasi.
Di samping itu penelitian combiner untuk tropospheric kapasitas rendah, yang diharapkan dapat mewujudkan sistim komunikasi yang menggunakan peralatan buatan dalam negeri untuk menghubungkan pulau-pulau kecil, dilanjutkan.
Di bidang industri  elektronika  dilakukan penelitian menge­nai kemungkinan pembuatan cell detector untuk pengukuran butir-butir darah dengan menggunakan cara elektronik.
Penelitian metalurgi meliputi penelitian mengenai masalah­masalah dalam pengolahan mineral (ekstraktip-metalurgi) dan masalah-masalah yang berhubungan dengan logam. Dalam pengolahan mineral, yang menjadi sasaran adalah masalah­masalah yang berhubungan dengan pengembangan teknologi pengolahan  beberapa  jenis mineral, seperti biji-biji nikel, man­gan, ilmenit (yang mengandung unsur-unsur utama besi dan titan), dolomit dan bauksit.
Dalam bidang logam penelitian ditekankan pada masalah korosi logam, terutama untuk mengetahui masalah-masalahnya di Indonesia serta untuk pengembangan teknologi pencegahan­nya.
3. Penelitian Dalam Bidang Geologi dan Pertambangan
Kegiatan penelitian dalam  bidang  geologi  dan  pertambang­an dalam tahun 1974/75 terutama ditekankan inventarisasi sum­ber-sumber kekayaan alam.
Inventarisasi sumber kekayaan alam dalam rangka kerja sama antara LAPAN — LIPI — BAKOSURTANAL dan NASA meliputi penelitian mengenai data-data ERTS untuk geologi      dan landuse serta bantuan foto infra merah dari PN Areal Sur-


vey. Proyek tersebut akan berlangsung selama beberapa tahun. Sebagian pekerjaan di daerah Jampang Kulon, Jawa Barat     telah diselesaikan.
Dalam  pekerjaan Sandi stratigrafi, satu penampang stra­tigrafi yang mempunyai arti penting untuk industri minyak    bumi sudah dapat diselesaikan.
Seluruh  pekerjaan  mengenai  statistik  dan  ekonomi mine­ral telah diselesaikan dan  laporan  berupa  peta-peta masih da­lam penyelesaian.
Di samping itu telah diadakan penelitian dan pemetaan mineral di Sulawesi Selatan,  Jawa Barat,  Jawa Timur,  Lam­pung, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat,  dan Sumatera Selatan.
Penelitian geologi teknik dan biro-geologi yang mencakup penelitian geologi tata-kota telah dilakukan di Balikpapan, Sa­marinda dan Bandung Raya. Sedang penelitian geologi teknik telah dilakukan untuk merencanakan waduk Cibeet, Jawa   Barat.
Penelitian gerakan tanah dilakukan di 21 lokasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera. Penelitian    hidro geologi dilakukan di Pulau Sumbawa, Medan dan Lho Seumawe untuk pemetaan dan untuk perencanaan daerah trans­migrasi di Lahat dan Komering Ulu.
Penelitian energi geothermal meliputi inventarisasi potensi panas bumi di 119 lokasi di Indonesia bagian Timur. Untuk penelitian lanjutan dalam rangka eksplorasi energi panas bumi telah dilakukan penyelidikan-penyelidikan di Jawa Barat dan   Bali di Tuban Utara. Penelitian-penelitian geokimia dilakukan      di 200 lokasi.
Pemetaan dasar nasional, yang telah dimulai sejak tahun 1970 dan dilakukan di Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Sumatera Utara, Riau daratan, meliputi sasaran seluas 360.000 km2. Dalam tahun 1974/75, kegiatan    ini dilanjutkan.


Hasil-hasil yang telah dicapai sampai tahun 1974/75 adalah 132.000 lembar peta dasar topografi dengan skala 1 : 50.000 untuk daerah Kalimantan Barat, Lampung dan Sumatera   Selatan. Mengenai daerah-daerah lainnya sebagian sudah     selesai dengan pemotretan udara dan masih dalam tahap penelitian data lapangan.

4. Penelitian Dalam Bidang Tenaga Atom
Dalam bidang penelitian tenaga atom telah berhasil diting­katkan kemampuan pemeliharaan dan perbaikan alat elektronik nuklir.
Di samping itu telah berhasil pula dibuat prototype alat   untuk mengukur refraksi sinar dan alat yang diperlukan dalam fisika kesehatan untuk menjaga keselamatan kerja terhadap radiasi Gamma. Produksi isotop telah berhasil ditingkatkan   dalam jumlah jenis/macam isotop, bahkan berhasil dibuat     isotop radio-aktip baru, Mn-54 dan Co 58.
Dalam  Repelita I  telah  dilakukan  survey  mineral  radio­aktip di Kalimantan dan ditemukan daerah anomali radio-aktip. Penemuan ini memungkinkan penciutan daerah survey di   daerah Batang Kawa dari seluas 55.000 Km2 menjadi 22.000   Km2 dan di daerah Luar Ella Hillir dari 9.500 Km2 menjadi     3.800 Km2. Di daerah Kalimantan Barat dalam tahun 1974     telah dilakukan pengeboran-pengeboran untuk mengetahui     nilai ekonomis daerah endapan uranium. Di daerah Sumatera Barat dan Lampung telah dapat dilakukan prospeksi lapangan masing-masing 50.000 Km2 dan 100 Km2, dibuat peta-peta geologis, dilaksanakan pemetaan radiometris dan diperoleh koleksi contoh-contoh. Dari analisa dan pengolahan data hasil survey di kedua daerah diketahui adanya daerah-daerah    anomali dengan radio aktivitas yang tinggi yang diduga mengandung uranium.
Di bidang ketenagaan, sejak Repelita I telah dilakukan persiapan-persiapan, pemupukan keahlian dan peningkatan


kemampuan tehnologi dalam soal-soal yang berhubungan dengan reaktor daya.
Dalam usaha peningkatan kemampuan di bidang teknologi reaktor, Team Pembangunan Reaktor telah memulai tugasnya dengan membuat disain sendiri dan merencanakan konstruksi sebuah Reaktor Penelitian di Pusat Penelitian GAMA dengan mempergunakan bahan bakar dari bekas teras Reaktor TRIGA yang lama.
5. Penelitian Antariksa
Penelitian antariksa ditujukan untuk memberikan hasil yang memungkinkan peningkatan teknologi antariksa dalam berbagai bidang, seperti sistem komunikasi, teledeteksi sumber alam, peramalan cuaca serta kemampuan perumusan penelitian akan sistem aplikasi teknologi antariksa lainnya. Dalam tahun 1974/75 telah dilakukan pelbagai kegiatan.
Dalam bidang pengembangan teknologi telah dilakukan penyelidikan-penyelidikan  mengenai  kemungkinan memodifika­si roket, "micro shuttle", roket "sounding", propuisi nuklir, pengertian dasar aspek bio medis kedirgantaraan. Di samping itu juga diadakan penelitian mengenai sistem analisa, kompu­ter, sistem diklat, sistem informasi kedirgantaraan, sistem me­tode otomatis pengolahan data dan studi pengadaan kelompok almiawan dalam ilmu kedirgantaraan.
Dalam bidang pemanfaatan satelit cuaca dan aplikasi lain­nya, sistem peramalan cuaca APT (Automatic Picture Tran­smission) telah diperkuat dengan penambahan unit peralatan penerima gambar-gambar awan secara otomatis.
Sebagai  hasil  kerja  lama LAPAN-ITB dan lembaga-lemba­ga LIPI  dalam  penelitian  tentang penerimaan (receiving) an­tena telah dihasilkan prototype-prototype unit receiving APT dan antena APT serta suatu unit mobil lengkap dengan unit penerimanya.

Secara teratur telah dikirim gambar-gambar awan sebagai dasar ramalan cuaca kepada lapangan terbang Kemayoran dan Halim Perdanakusumah.
Dalam  bidang  pemanfaatan  satelit  teledeteksi, maka seba­gai kelanjutan kegiatan-kegiatan tahun  yang  lalu  kegiatan  da­lam tahun 1974 ditekankan pada partisipasi dalam program ERTS-NASA. Dalam hubungan itu telah dilakukan pemotretan udara dengan multi-spectral camera dan scanner, serta peng­amatan di darat dan pembahasan hasil-hasilnya  dalam  loka­karya. Dalam pada itu telah dilakukan stud tentang teknik pengamatan, pemrosesan dan evaluasi yang mutakhir.
6. Penelitian Dalam Bidang Lingkungan Hidup
Dalam tahun 1974/75 telah diadakan penelitian mengenai lingkungan Hidup Manusia dan Alam Sekitarnya. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai berbagai proses kehidupan, untuk mengetahui hubu­ngan antara organisme dalam lingkungannya dan untuk mengetahui ketergantungan sumber alam yang satu dengan    yang lain dalam usaha mempertahankan kelestarian masing­masing.
Selain itu telah pula dilakukan penelitian tentang pengaruh kota Jakarta terhadap tata lingkungan perairan teluk Jakarta   dan sekitarnya, khususnya pengaruhnya terhadap kekayaan  biota laut.
Kegiatan tersebut, dimaksudkan pula untuk memonitor per­kembangan jangka panjang kondisi lingkungan perairan teluk Jakarta dan sekitarnya.
7. Penelitian Bidang Pendidikan

Kegiatan penelitian dibidang pendidikan pada tahun 1974/ 75 dimaksudkan untuk melanjutkan program pengembangan pendidikan yang telah dimulai dalam Repelita I. Atas dasar hasil-hasil penelitian yang dilakukan, bersama-sama dengan 8 Perintis Sekolah Pembanguna ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN
STATISTIK

A.    ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELI­TIAN
1. Pendahuluan
Dalam Repelita II kegiatan penelitian diarahkan dan di­koordinir dengan tujuan mempertinggi manfaat kegiatan pene­liitian untuk menunjang dan mengamankan usaha pembangun­an, menentukan prioritas kegiatan penelitian dan memobilisir sumber pembiayaan yang tersedia baik yang berasal dari    dalam maupun luar negeri. Di samping itu tujuan pengarahan dan koordinasi  adalah pengarahan pikiran dan usaha penjaja­gan yang mempengaruhi usaha pembangunan dalam jangka panjang.

Kebijaksanaan dalam bidang pengembangan ilmu penge­tahuan, teknologi dan penelitian meliputi 2 aspek, yakni jangka pendek dan jangka panjang.  Kegiatan  penelitian  jangka  pen­dek diutamakan pada penelitian di bidang pertanian, perindus­trian dan pertambangan. Kegiatan penelitian jangka panjang mengutamakan penelitian  perspektif arah perkembangan  jang­ka panjang dengan tujuan memperoleh gambaran yang lebih matang dan lebih kwantitatif mengenai demografi, sumber   alam, dan keadaan lingkungan alam. Penelitian tersebut juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh timbal balik antara perkembangan penduduk dengan keadaan alam, dan perkembangan teknologi yang diperkirakan dimasa yang akan datang beserta pengaruhnya terhadap ekologi dan ekonomi.




l

Tujuan pokok penelitian perspektif arah perkembangan  masa depan adalah pengamanan daripada sumber alam, dan sumber daya manusia. Hal ini tentunya memerlukan inventa­risasi,  evaluasi  dan  pemeliharaan/konservasi.  Tiga  hal  ter­sebut menjadi patokan yang dipergunakan dalam penelitian perspektif arah perkembangan jangka panjang.
2. Tenaga Ilmiah dan Tehnis

Peningkatan kemampuan nasional di bidang ilmu penge­tahuan dan teknologi yang telah dirintis pengembangannya melalui  kebijaksanaan  dalam  pembinaan  tenaga selama Re­pelita I, terus dilanjutkan. Melalui pelbagai survey dan in­ventarisasi tentang tenaga peneliti  diusahakan untuk mem­peroleh gambaran yang lebih riil tentang kapasitas lembaga­lembaga penelitian.
Dalam tahun 1974/75 usaha untuk memantapkan program dan organisasi serta sistim pembinaan karya peneliti dan     tenaga teknis dilakukan melalui peningkatan keahlian dan ketrampilan antara lain dengan penyelenggaraan training dan purna sarjana tenaga peneliti dan tehnisi yang telah ada.    Apabila peningkatan keahlian dalam suatu bidang tidak dapat dilakukan di dalam negeri, maka para ahli/peneliti dikirim          ke luar negeri dalam rangka bantuan tehnik luar negeri dan kerjasama antar universitas dalam dan luar negeri.
Dengan mengadakan penelitian, maka ketrampilan dan pengetahuan para peneliti  dapat ditingkatkan.  Kecuali  itu  me­lalui pelbagai loka-karya,  seminar,  diskusi  dan ceramah-cera­mah ilmiah telah diusahakan peningkatan keahlian dalam sesu­atu kegiatan ilmiah secara terarah. Antara lain telah diseleng­garakan loka-karya tentang management penelitian antara pel­bagai lembaga penelitian, perundang-undangan tenaga atom, instrumentasi nuklir, pemuliaan mutasi, fisika kesehatan dan fisika nuklir. Di samping itu telah dilakukan pula ceramah­ceramah dan diskusi-diskusi ilmiah tentang pengembangan


ilmu dan teknologi dan tentang komputerisasi dengan meng­ikutsertakan tenaga peneliti dalam kursus komputer di ITB. Demikian pula diadakan kursus lain seperti fotografi dan  statistik.
Dalam rangka memperbesar jumlah tenaga peneliti, usaha penambahan dilakukan melalui seleksi lulusan perguruan    tinggi dan di mana mungkin melalui ikatan dinas. Mengenai penambahan tenaga teknis sementara lembaga, diusahakan melalui pendidikan formil antara lain Lembaga Instrumentasi Nasional.  BAKOSURTANAL  dalam  hal  ini   telah   melaksana-kan pendidikan fotogrametri dan kartografi di Bandung.
3. Pelaksanaan kegiatan di bidang penelitian tahun 1974/75
Kegiatan dan perkembangan bidang penelitian sudah me­nampakkan adanya pola arah dan kemajuan namun demikian tetap memerlukan penyempurnaan dan pemantapan koordinasi dalam perencanaan serta pelaksanaannya.
Penelitian Perspektif Jangka Panjang:
c)      Penelitian  Perspektif jangka Panjang Perekonomian Indo­nesia.
Dalam  penelitian  tersebut  telah  diadakan studi ke bebe­rapa negara  Eropah  Timur  dan  Asia  untuk mempelajari pro­yek-proyek  penelitian  perspektif  jangka  panjang.  Di samping itu telah disusun suatu  naskah  mengenai  kebijaksanaan ne­gara-negara ASEAN di bidang sumber daya negara-negara tersebut.  Tambahan  pula  telah  diselesaikan beberapa perbaik­an mengenai statistik pendapatan nasional, proyeksi-proyeksi konsumsi  dan persediaan pangan (sampai tahun 1985), kon­sumsi dan persediaan energi dalam jangka panjang, dan pola pembagian pendapatan nasional di Indonesia.
d)      Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi
Maksud daripada penelitian tersebut adalah untuk men­dapatkan gambaran mengenai potensi sumber daya kehutan‑


an, perikanan dan energi. Yang diteliti adalah perkiraan per­mintaan dunia dan kebutuhan dalam negeri, potensi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan volume serta pola perdagangan dunia dalam komoditi dan kedudukan Indo­nesia di dalamnya.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai ber­ikut :
Pertama, untuk mengetahui sumber kehutanan telah di­laksanakan inventarisasi mengenai luas, jenis hutan, hasil  yang diperdagangkan, sarana perdagangan dan sebagainya.
Kedua, penelitian di bidang perikanan meliputi pengum­pulan data primer dan sekunder, penelusuran literatur untuk penyusunan bibliografi guna penelitian sumber daya hayati perairan dan pengumpulan data tenaga kerja yang tersedia.
Ketiga, dalam rangka penelitian di bidang energi telah dikumpulkan beberapa data yang meliputi keadaan dunia me­ngenai batu bara, uranium, thorium dan sirkon. Di samping  itu di Indonesia telah diadakan penelitian mengenai radiasi matahari.
Di samping itu dalam rangka inventarisasi kekayaan alam, dalam  tahun  1974  BAKOSURTANAL  telah mengadakan usa­ha-usaha pembuatan design dan persiapan suatu sistem infor­masi sumber alam dan lingkungan melalui pelaksanaan suatu pilot studi daerah di Jawa Tengah dan di Yogyakarta.

Penelitian Jangka Pendek
Dalam Repelita II kegiatan penelitian jangka pendek di­arahkan pada penunjang kegiatan di sektor pertanian, perin­dustrian dan pertambangan.
   1.      Penelitian Pertanian
Pokok masalah dalam penelitian di bidang pertanian ialah penambahan sumber makanan rakyat yang sehat serta kemung-­kinan pemasarannya. Karenanya kegiatan penelitian sekttor


pertanian ditujukan kepada penelitian yang hasilnya dapat menunjang usaha-usaha peningkatan produksi dan perbaikan mutu produksi. Di bawah ini akan dibahas secara terperinci  hasil-hasil yang telah dicapai dalam tahun pertama Repelita II.
Dalam  tahun  pertama  Repelita II telah dilanjutkan pene­litian untuk mendapatkan benih unggul baik untuk beras mau­pun untuk kacang kedele, jagung, tomat dan lain-lain. Di bidang peternakan, penelitian pembenihan buatan dengan sperma beku impor telah menghasilkan peningkatan mutu sapi perah.
Di bidang perikanan penelitian dapat menemukan lokasi larva yang dapat meningkatkan produksi udang di Jawa Tengah, Jawa Timur  dan  Sulawesi Selatan. Demikian pula telah dike­tahui potensi udang watang di Sumatera Selatan, Jambi, Riau  dan Kalimantan Tengah. Penelitian pembiakan udang laut mau­pun udang air tawar diintensifkan untuk membantu penyediaan nener alam.
Kegiatan penelitian tanah berupa survey dan pemetaan  tanah dalam hubungan dengan penelitian kesuburan tanah dan konservasi tanah dilanjutkan untuk menunjang pembangunan pertanian.
Penelitian kehutanan diarahkan untuk mengembangkan   dan meningkatkan pemasaran kayu Indonesia. Telah diteliti 120 jenis kayu perdagangan dan hasil-hasilnya. Dalam bidang eks­plorasi hutan telah diteliti sistim eksploitasi, cara penebangan, pengangkutan dan pengurangan limbah (waste), perawatan      alat mekanis dan teknik konstruksi jalan.
2.  Penelitian dalam bidang perindustrian dan teknologi
Penelitian dalam bidang perindustrian dipusatkan pada penelitian bahan alam Indonesia yang mempunyai nilai ekspor dan nilai substitusi impor serta pengolahan bahan pangan.
Penelitian-penelitian  kimia  meliputi kegiatan sebagai beri­kut. Dalam pengolahan kedele telah diteliti kemungkinan meng­olah minyak dari hasil ekstraksi tepung kedele, membuat kecap


secara fermentasi dan kemungkinan membuat kecap secara hidrolisa dengan menggunakan tepung kedele tanpa minyak sebagai bahan baku. Di samping itu juga telah diadakan pene­litian phytokimia antara lain untuk menganalisa komposisi      dan sifat-sifat dari kecibeling dan kumis kucing. Selanjutnya   juga  telah  diadakan penelitian kimia silikat untuk memanfaat­kan potensi bantuan silikat menjadi bahan kimia yang lebih berguna.
Penelitian geolistrik antara lain diarahkan untuk pengem­bangan teknik pengukuran tekanan jenis bumi dan metode inter­prestasi. Di samping itu hasil penelitian geolistrik penting     untuk menentukan letak debit cadangan air dalam bumi dan air pengembangan cara penentuan penyebaran lapisan bantuan. Penelitian-penelitian instrumentasi ditujukan terutama untuk pembuatan peralatan yang diperlukan oleh lembaga-lembaga penelitian dan industri.
Di samping itu juga telah diadakan penelitian mengenai peralatan peraga pendidikan tehnik untuk sekolah-sekolah menengah. Prototype yang telah dibuat antara lain ialah alat praktikum  lensa doublet untuk teleskop, interferometer seder­hana untuk mentest komponen optik, alat pengering (compart­ment drier), alat untuk mengetahui karakteristik perpindahan panas dari pipa yang dipanaskan kecaran (heat exhanger),        alat pengering/pemisah untuk memisahkan cairan campuran (filter press),  alat  distilasi  untuk  mendistilasikan  dua cam­puran zat cair, rotary drier, alat peraga aliran cairan dan alat peraga proses pemisahan partikel dari masa (flotation).
Penelitian elektronika dapat dibagi dalam 3 kelompok penelitian yaitu dalam bidang komponen, dalam bidang tele­komunikasi dan dalam bidang industri elektronika. Penelitian dalam bidang komponen ditujukan untuk memungkinkan pe-ngembangan produksi komponen yang merupakan unsur vital dalam industri elektronika di dalam negeri. Penelitian di bidang telekomunikasi ditujukan untuk secara bertahap meneliti pe-ngaruh cuaca dan sifat kepulauan negara kita terhadap ke‑


adaan, sistim dan cara komunikasi radio. Dalam tahun 1974 antara lain dilakukan penelitian mengenai data modem (modu-lator/demodulator untuk saluran telepon yang dimaksudkan untuk mempertinggi efisiensi penggunaan komputer-komputer yang ada di Indonesia, dengan cara menyalurkan data-data dari komputer secara langsung melalui sistim komunikasi.
Di samping itu penelitian combiner untuk tropospheric kapasitas rendah, yang diharapkan dapat mewujudkan sistim komunikasi yang menggunakan peralatan buatan dalam negeri untuk menghubungkan pulau-pulau kecil, dilanjutkan.
Di bidang industri  elektronika  dilakukan penelitian menge­nai kemungkinan pembuatan cell detector untuk pengukuran butir-butir darah dengan menggunakan cara elektronik.
Penelitian metalurgi meliputi penelitian mengenai masalah­masalah dalam pengolahan mineral (ekstraktip-metalurgi) dan masalah-masalah yang berhubungan dengan logam. Dalam pengolahan mineral, yang menjadi sasaran adalah masalah­masalah yang berhubungan dengan pengembangan teknologi pengolahan  beberapa  jenis mineral, seperti biji-biji nikel, man­gan, ilmenit (yang mengandung unsur-unsur utama besi dan titan), dolomit dan bauksit.
Dalam bidang logam penelitian ditekankan pada masalah korosi logam, terutama untuk mengetahui masalah-masalahnya di Indonesia serta untuk pengembangan teknologi pencegahan­nya.
3. Penelitian Dalam Bidang Geologi dan Pertambangan
Kegiatan penelitian dalam  bidang  geologi  dan  pertambang­an dalam tahun 1974/75 terutama ditekankan inventarisasi sum­ber-sumber kekayaan alam.
Inventarisasi sumber kekayaan alam dalam rangka kerja sama antara LAPAN — LIPI — BAKOSURTANAL dan NASA meliputi penelitian mengenai data-data ERTS untuk geologi      dan landuse serta bantuan foto infra merah dari PN Areal Sur-


vey. Proyek tersebut akan berlangsung selama beberapa tahun. Sebagian pekerjaan di daerah Jampang Kulon, Jawa Barat     telah diselesaikan.
Dalam  pekerjaan Sandi stratigrafi, satu penampang stra­tigrafi yang mempunyai arti penting untuk industri minyak    bumi sudah dapat diselesaikan.
Seluruh  pekerjaan  mengenai  statistik  dan  ekonomi mine­ral telah diselesaikan dan  laporan  berupa  peta-peta masih da­lam penyelesaian.
Di samping itu telah diadakan penelitian dan pemetaan mineral di Sulawesi Selatan,  Jawa Barat,  Jawa Timur,  Lam­pung, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat,  dan Sumatera Selatan.
Penelitian geologi teknik dan biro-geologi yang mencakup penelitian geologi tata-kota telah dilakukan di Balikpapan, Sa­marinda dan Bandung Raya. Sedang penelitian geologi teknik telah dilakukan untuk merencanakan waduk Cibeet, Jawa   Barat.
Penelitian gerakan tanah dilakukan di 21 lokasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera. Penelitian    hidro geologi dilakukan di Pulau Sumbawa, Medan dan Lho Seumawe untuk pemetaan dan untuk perencanaan daerah trans­migrasi di Lahat dan Komering Ulu.
Penelitian energi geothermal meliputi inventarisasi potensi panas bumi di 119 lokasi di Indonesia bagian Timur. Untuk penelitian lanjutan dalam rangka eksplorasi energi panas bumi telah dilakukan penyelidikan-penyelidikan di Jawa Barat dan   Bali di Tuban Utara. Penelitian-penelitian geokimia dilakukan      di 200 lokasi.
Pemetaan dasar nasional, yang telah dimulai sejak tahun 1970 dan dilakukan di Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Sumatera Utara, Riau daratan, meliputi sasaran seluas 360.000 km2. Dalam tahun 1974/75, kegiatan    ini dilanjutkan.


Hasil-hasil yang telah dicapai sampai tahun 1974/75 adalah 132.000 lembar peta dasar topografi dengan skala 1 : 50.000 untuk daerah Kalimantan Barat, Lampung dan Sumatera   Selatan. Mengenai daerah-daerah lainnya sebagian sudah     selesai dengan pemotretan udara dan masih dalam tahap penelitian data lapangan.

4. Penelitian Dalam Bidang Tenaga Atom
Dalam bidang penelitian tenaga atom telah berhasil diting­katkan kemampuan pemeliharaan dan perbaikan alat elektronik nuklir.
Di samping itu telah berhasil pula dibuat prototype alat   untuk mengukur refraksi sinar dan alat yang diperlukan dalam fisika kesehatan untuk menjaga keselamatan kerja terhadap radiasi Gamma. Produksi isotop telah berhasil ditingkatkan   dalam jumlah jenis/macam isotop, bahkan berhasil dibuat     isotop radio-aktip baru, Mn-54 dan Co 58.
Dalam  Repelita I  telah  dilakukan  survey  mineral  radio­aktip di Kalimantan dan ditemukan daerah anomali radio-aktip. Penemuan ini memungkinkan penciutan daerah survey di   daerah Batang Kawa dari seluas 55.000 Km2 menjadi 22.000   Km2 dan di daerah Luar Ella Hillir dari 9.500 Km2 menjadi     3.800 Km2. Di daerah Kalimantan Barat dalam tahun 1974     telah dilakukan pengeboran-pengeboran untuk mengetahui     nilai ekonomis daerah endapan uranium. Di daerah Sumatera Barat dan Lampung telah dapat dilakukan prospeksi lapangan masing-masing 50.000 Km2 dan 100 Km2, dibuat peta-peta geologis, dilaksanakan pemetaan radiometris dan diperoleh koleksi contoh-contoh. Dari analisa dan pengolahan data hasil survey di kedua daerah diketahui adanya daerah-daerah    anomali dengan radio aktivitas yang tinggi yang diduga mengandung uranium.
Di bidang ketenagaan, sejak Repelita I telah dilakukan persiapan-persiapan, pemupukan keahlian dan peningkatan


kemampuan tehnologi dalam soal-soal yang berhubungan dengan reaktor daya.
Dalam usaha peningkatan kemampuan di bidang teknologi reaktor, Team Pembangunan Reaktor telah memulai tugasnya dengan membuat disain sendiri dan merencanakan konstruksi sebuah Reaktor Penelitian di Pusat Penelitian GAMA dengan mempergunakan bahan bakar dari bekas teras Reaktor TRIGA yang lama.
5. Penelitian Antariksa
Penelitian antariksa ditujukan untuk memberikan hasil yang memungkinkan peningkatan teknologi antariksa dalam berbagai bidang, seperti sistem komunikasi, teledeteksi sumber alam, peramalan cuaca serta kemampuan perumusan penelitian akan sistem aplikasi teknologi antariksa lainnya. Dalam tahun 1974/75 telah dilakukan pelbagai kegiatan.
Dalam bidang pengembangan teknologi telah dilakukan penyelidikan-penyelidikan  mengenai  kemungkinan memodifika­si roket, "micro shuttle", roket "sounding", propuisi nuklir, pengertian dasar aspek bio medis kedirgantaraan. Di samping itu juga diadakan penelitian mengenai sistem analisa, kompu­ter, sistem diklat, sistem informasi kedirgantaraan, sistem me­tode otomatis pengolahan data dan studi pengadaan kelompok almiawan dalam ilmu kedirgantaraan.
Dalam bidang pemanfaatan satelit cuaca dan aplikasi lain­nya, sistem peramalan cuaca APT (Automatic Picture Tran­smission) telah diperkuat dengan penambahan unit peralatan penerima gambar-gambar awan secara otomatis.
Sebagai  hasil  kerja  lama LAPAN-ITB dan lembaga-lemba­ga LIPI  dalam  penelitian  tentang penerimaan (receiving) an­tena telah dihasilkan prototype-prototype unit receiving APT dan antena APT serta suatu unit mobil lengkap dengan unit penerimanya.

Secara teratur telah dikirim gambar-gambar awan sebagai dasar ramalan cuaca kepada lapangan terbang Kemayoran dan Halim Perdanakusumah.
Dalam  bidang  pemanfaatan  satelit  teledeteksi, maka seba­gai kelanjutan kegiatan-kegiatan tahun  yang  lalu  kegiatan  da­lam tahun 1974 ditekankan pada partisipasi dalam program ERTS-NASA. Dalam hubungan itu telah dilakukan pemotretan udara dengan multi-spectral camera dan scanner, serta peng­amatan di darat dan pembahasan hasil-hasilnya  dalam  loka­karya. Dalam pada itu telah dilakukan stud tentang teknik pengamatan, pemrosesan dan evaluasi yang mutakhir.
6. Penelitian Dalam Bidang Lingkungan Hidup
Dalam tahun 1974/75 telah diadakan penelitian mengenai lingkungan Hidup Manusia dan Alam Sekitarnya. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai berbagai proses kehidupan, untuk mengetahui hubu­ngan antara organisme dalam lingkungannya dan untuk mengetahui ketergantungan sumber alam yang satu dengan    yang lain dalam usaha mempertahankan kelestarian masing­masing.
Selain itu telah pula dilakukan penelitian tentang pengaruh kota Jakarta terhadap tata lingkungan perairan teluk Jakarta   dan sekitarnya, khususnya pengaruhnya terhadap kekayaan  biota laut.
Kegiatan tersebut, dimaksudkan pula untuk memonitor per­kembangan jangka panjang kondisi lingkungan perairan teluk Jakarta dan sekitarnya.
7. Penelitian Bidang Pendidikan

Kegiatan penelitian dibidang pendidikan pada tahun 1974/ 75 dimaksudkan untuk melanjutkan program pengembangan pendidikan yang telah dimulai dalam Repelita I. Atas dasar hasil-hasil penelitian yang dilakukan, bersama-sama dengan 8 Perintis Sekolah Pembanguna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar